Senin, 19 Mei 2025 – 12:26 WIB
Gaza – Konflik yang berlangsung lama antara Israel dan Hamas kembali menarik perhatian dunia internasional. Salah satu insiden yang mengundang kepedulian global adalah penghancuran Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza Utara. Fasilitas kesehatan, yang selama ini menjadi harapan warga Gaza, kini di ambang kehancuran. Berikut adalah lima hal penting yang perlu Anda ketahui tentang peristiwa tersebut:
1. Rumah Sakit Indonesia Terkena Serangan Militer
Laporan dari berbagai media mengonfirmasi bahwa pasukan Israel mulai menghancurkan Rumah Sakit Indonesia. Fasilitas medis ini bukan hanya mengalami kerusakan fisik, tetapi juga mengundang kepanikan karena terdapat 55 orang yang masih terjebak di dalam bangunan, termasuk tenaga medis yang berjuang menyelamatkan nyawa. Ancaman yang mengintai memunculkan rasa khawatir di tengah masyarakat.
2. Satu-Satunya Fasilitas Medis di Gaza Utara
Penting untuk dicatat bahwa Rumah Sakit Indonesia adalah satu-satunya fasilitas medis yang tersisa di Gaza Utara. Kehancuran rumah sakit ini mengancam nyawa banyak orang yang sangat bergantung pada layanan kesehatan di tengah situasi yang semakin buruk. Tanpa adanya akses ke perawatan, banyak warga sipil berada dalam keadaan darurat kesehatan yang kritis, menambah beban penderitaan yang sudah ada.
Tentara Israel hadang ambulans Bulan Sabit Merah di Jalur Gaza
3. Penggunaan Buldoser dan Suara Tembakan
Serangan ini juga melibatkan penggunaan buldoser oleh militer Israel untuk menghancurkan tembok gedung rumah sakit. Suara tembakan terdengar jelas dari lokasi kejadian, menunjukkan bahwa aksi militer ini tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi, melainkan dengan strategi yang terencana dan sistematis.
4. Ketahanan Petugas Medis
Dari total 55 orang yang terjebak, terdapat empat dokter dan delapan perawat yang memilih untuk tetap berada di rumah sakit. Tindakan ini mencerminkan dedikasi dan keberanian luar biasa dari para tenaga medis yang berkomitmen menyelamatkan pasien. Ketahanan mereka di tengah ancaman jelas merupakan simbol perlawanan terhadap kekerasan dan kehampaan manusia.
5. Konteks Serangan: Gagalnya Perpanjangan Gencatan Senjata
Serangan terbaru ini terjadi setelah upaya untuk memperpanjang gencatan senjata tidak berhasil. Gencatan senjata berakhir pada awal Maret, dan serangan meningkat tajam setelahnya. Pihak berwenang menyatakan bahwa serangan dilanjutkan karena penolakan pihak Hamas terhadap proposal yang diberikan terkait pembebasan sandera dan perluasan jeda kemanusiaan.
Lebih lanjut, pemutusan aliran listrik ke pabrik desalinasi serta penutupan jalur bantuan kemanusiaan semakin memperburuk situasi. Krisis air bersih dan kekurangan kebutuhan dasar semakin memperumit kehidupan warga sipil, yang terjebak dalam rutinitas harian yang tidak manusiawi. Peristiwa penghancuran Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara adalah lebih dari sekadar sebuah tragedi; ini adalah pengingat pentingnya perlindungan terhadap fasilitas sipil dalam konflik yang berkepanjangan dan mendesak dunia untuk mencari solusi damai.