www.posbenua.id – Jakarta, 17 Juni 2025 – PT Daya Intiguna Yasa Tbk, pemilik MR. DIY, baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perdana setelah resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Rapat ini menjadi momen penting untuk mendiskusikan pengalokasian laba bersih yang berfokus pada tanggung jawab serta laporan keuangan tahun 2024 yang menunjukkan pengelolaan yang cermat dan berkomitmen terhadap transparansi.
Dalam RUPST tersebut, pemegang saham memberikan lampu hijau untuk menyisihkan Rp 1,07 triliun atau sekitar 11,73 persen dari laba bersih untuk cadangan wajib. Sebagai tambahan, keputusan diambil untuk menetapkan 88,27 persen dari laba bersih sebagai laba ditahan, yang akan memperkuat posisi keuangan perusahaan di masa depan.
Edwin Cheah, Presiden Direktur MR. DIY Indonesia, menjelaskan bahwa kepercayaan pemegang saham dapat mendorong perusahaan untuk membangun fondasi yang solid untuk strategi pertumbuhan yang berkelanjutan. Ini semakin didukung oleh pendekatan finansial yang prudent, keunggulan di bidang kepemimpinan, serta strategi ekspansi yang terencana dengan baik.
Pentingnya Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan Perusahaan
Dalam konteks pengelolaan keuangan, transparansi merupakan hal yang sangat penting. Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya memiliki hak untuk mengetahui bagaimana laba perusahaan dikelola dan digunakan. Upaya untuk menjaga ketiga elemen tersebut – laba, cadangan, dan laba ditahan – akan menciptakan kepercayaan dan stabilitas bagi perusahaan.
Selain itu, perusahaan yang transparan akan lebih mudah mendapatkan dukungan dari investor dan pemangku kepentingan lain. Ini mengarah pada peningkatan perekonomian perusahaan secara keseluruhan, serta penguatan hubungan dengan semua pihak terkait. Di sinilah pentingnya untuk melakukan pelaporan yang jelas dan akurat tiap tahunnya.
Strategi pengelolaan yang prudent ini bukan hanya bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi juga untuk keberlanjutan jangka panjang perusahaan. Dengan keuntungan yang diinvestasikan dengan bijak, perusahaan dapat terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan pasar. Ini penting di tengah kompetisi yang semakin ketat di industri retail.
Transformasi dan Perombakan Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam RUPST tersebut, terdapat juga perombakan susunan pengurus perusahaan. Langkah ini diambil untuk memperkuat tata kelola perusahaan yang lebih baik. Salah satu keputusan penting adalah penunjukan Loh Kok Leong sebagai Komisaris yang diharapkan mampu memberikan keahlian dalam transformasi dan strategi pengembangan skala bisnis di kawasan Asia Tenggara.
Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di dunia bisnis, khususnya sebagai Partner dan Managing Director di Boston Consulting Group (BCG), Loh diyakini akan membawa perspektif baru dan mendalam untuk perusahaan. Pengalaman tersebut sangat penting untuk memperkuat kapabilitas pengawasan dan tata kelola perusahaan.
Edwin menegaskan bahwa pengalaman Loh dalam transformasi dan pertumbuhan strategis akan memberi nilai tambah bagi perusahaan. Pendekatan yang seimbang dan visioner dalam pengembangan bisnis jangka panjang akan mendukung penciptaan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.
Dewan Komisaris dan Direksi yang Baru
Sejak ditutupnya RUPST, susunan Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan mengalami perubahan. Struktur baru ini diharapkan dapat memberikan penguatan dalam pengawasan dan pengelolaan strategis perusahaan. Komposisi yang baru dianggap cukup ideal dalam memperkuat sinergi bertujuan untuk pertumbuhan berkelanjutan.
Dewan Komisaris kini terdiri dari anggota yang berpengalaman dan memiliki latar belakang yang kuat, salah satunya adalah Ong Chu Jin Adrian sebagai Komisaris Utama. Dengan pemilihan anggota yang kompeten ini, diharapkan tata kelola perusahaan dapat berjalan lebih optimal.
Begitu juga dengan Dewan Direksi, yang menampilkan sosok-sosok yang siap membawa perusahaan ke level selanjutnya. Edwin Cheah sebagai Direktur Utama bersama dengan tim yang solid siap memimpin dengan visi dan strategi yang jelas.