www.posbenua.id – Melangkah keluar dari zona nyaman sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang, termasuk bagi Almi Alfarghiani Casbana. Perjalanan Almi menuju gelar Master of Science dalam Ilmu Gizi dari Kagawa Nutrition University (KNU) di Jepang adalah bukti nyata bahwa ketekunan dan keberanian dapat membuka pintu kesempatan yang lebih luas.
Sebagai penerima beasiswa tahun ajaran 2022, Almi menjalani sejumlah tahap dalam perkuliahannya, dimulai sebagai research student dari April 2022 hingga Maret 2023. Lalu, ia melanjutkan pendidikannya di program magister dari April 2023 hingga Maret 2025 dan sukses diwisuda pada April 2025. Saat ini, Almi telah memulai karirnya di Kawasaki Factory – Ajinomoto, Co., Inc.
“Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan beasiswa ini, yang memberikan saya kesempatan untuk lebih mendalami ilmu gizi. Selain itu, pengalaman berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai negara membantu saya memperluas wawasan dan menambah perspektif,” ungkap Almi dalam pernyataannya.
Perjalanan Akademis yang Penuh Tantangan dan Kebangkitan
Di balik pencapaian Almi, terdapat banyak kendala yang dihadapinya selama menempuh studi di Jepang. Dari awal, ia merasakan kesulitan berkomunikasi, terutama karena semua perkuliahan dilakukan dalam bahasa Jepang. Bahasa menjadi tantangan tersendiri, khususnya ketika berurusan dengan istilah teknis dalam bidang gizi dan pangan.
Saat memasuki tahapan studi master, Almi mengalami tantangan baru dengan penggunaan alat analisis. Alat ini sangat penting dalam penelitian yang ia lakukan. Namun, dengan bimbingan yang baik dari senior di laboratorium, ia berhasil mengatasi kesulitan ini dan mulai melakukan penelitian secara mandiri.
Pengalaman berharga lainnya bagi Almi adalah saat ia melakukan presentasi di sebuah konferensi ilmiah. Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk menunjukkan hasil penelitiannya di hadapan audiens yang lebih luas, meskipun awalnya ia merasa gugup. Berkat persiapan dari dosen pembimbing dan teman-teman sejawat, Almi dapat menjalankan presentasi dengan lancar.
Pengalaman Penting dalam Konferensi Ilmiah
Keikutsertaan Almi dalam “The 78th Annual Meeting of Japan Society of Nutrition and Food Science” di Fukuoka sangat berkesan baginya. Pengalaman ini bukan hanya tentang presentasi, tetapi juga tentang memperluas jaringan profesional dan akademis. Fukuoka, dengan budaya yang kaya, memberikan pengalaman baru yang tak terlupakan bagi Almi.
Setelah menyelesaikan presentasinya, Almi berhasil menjawab pertanyaan audiens dengan percaya diri, menunjukkan bahwa ia telah menguasai topik yang dibahas. Momen ini menjadi salah satu titik balik dalam karirnya, menegaskan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya.
Selama menjalani studi S2, Almi tidak hanya fokus pada akademis. Ia juga aktif belajar tentang budaya Jepang yang baru, memastikan dirinya dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. Namun, rasa rindu akan rumah dan masakan Indonesia selalu ada di hati Almi.
Menjaga Keterhubungan dengan Budaya Asal
Untuk mengatasi kerinduan tersebut, Almi sering memasak masakan Indonesia. Ia membeli bahan-bahan dari toko yang menyediakan produk Indonesia, menciptakan suasana rumah di tengah kota asing. Aktivitas memasak ini memberinya kenyamanan dan mengingatkannya pada kampung halamannya.
Tidak hanya itu, Almi juga memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar lebih dalam tentang asam amino. Rencananya, setelah menyelesaikan studinya dan berkarir di bidang Research & Development, ia berharap dapat memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat melalui penelitian yang dikerjakannya.
Almi ingin memanfaatkan pengetahuan yang diperolehnya selama studi untuk mengembangkan potensi asam amino, dengan tujuan meningkatkan gizi dalam makanan sehari-hari. Komitmennya ini tak hanya bagi dirinya, tetapi juga untuk memecahkan masalah gizi yang ada di masyarakat.
Inspirasi dari Kisah Seorang Penerima Beasiswa
Kisah Almi tak hanya memberikan inspirasi bagi dirinya, tetapi juga untuk banyak orang lainnya. Salah satu yang terinspirasi adalah Rafiq Usdiqa Maulana, seorang pemuda asal Solok, Sumatera Barat. Rafiq yang baru saja menyelesaikan S1 di bidang Bioteknologi di Universitas Brawijaya berpeluang mengikuti program beasiswa untuk tahun ajaran 2026.
Rafiq merasa terhormat dan bersyukur bisa menjadi bagian dari program beasiswa tersebut. Ia berharap dapat memberikan kontribusi nyata di bidang yang ia tekuni melalui pendidikan lanjutnya. Dengan semangat yang sama, Rafiq berharap bisa mengikuti jejak Almi dan menjadi sumber inspirasi bagi orang lain.
Secara keseluruhan, perjalanan Almi dan Rafiq adalah contoh nyata bahwa pendidikan dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru dapat membawa seseorang pada pencapaian yang diimpikan. Mereka menunjukkan bahwa meskipun penuh tantangan, perjalanan menuju sukses sangat mungkin untuk dicapai dengan kerja keras dan ketekunan.
