www.posbenua.id – Pemberdayaan masyarakat, terutama bagi penyandang disabilitas, menjadi penting dalam membangun tatanan sosial yang inklusif. Di tengah tantangan yang ada, dukungan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan, sangat berperan dalam menciptakan peluang bagi mereka.
Salah satu inisiatif yang signifikan adalah kemunculan Difel Cafe, sebuah usaha kopi yang dioperasikan oleh teman-teman disabilitas di Kota Denpasar. Usaha ini tidak hanya memberikan lapangan kerja, tetapi juga mengubah cara pandang masyarakat terhadap potensi penyandang disabilitas.
Difel Cafe menjadi contoh nyata bagaimana kerjasama antara sektor swasta dan pemerintah dapat mendorong kemandirian ekonomi. Dengan dukungan fasilitas dan pelatihan, mereka dapat berkontribusi secara aktif dalam masyarakat.
Pentingnya Dukungan untuk Penyandang Disabilitas dalam Masyarakat
Penguatan kapasitas bagi penyandang disabilitas merupakan langkah krusial dalam memperluas akses mereka terhadap sumber daya. Kafe ini didirikan di bawah naungan kelompok usaha KUB Gantari Jaya, menjadi bagian dari upaya sistematis untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi bagi disabilitas.
Program ini dikembangkan melalui kerjasama dengan Dinas Sosial Kota Denpasar, yang menunjukkan bahwa pemerintah memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya inklusi sosial. Melalui dukungan ini, penyandang disabilitas tidak hanya menjadi penerima, tetapi juga pelaku aktif dalam perekonomian.
Salah satu aspek menarik dari Difel Cafe adalah pelatihan yang diberikan kepada para pengelolanya. Mereka tidak hanya belajar tentang cara membuat kopi, tetapi juga tentang manajemen usaha dan keterampilan interpersonal yang diperlukan untuk berinteraksi dengan konsumen.
Peran Pelatihan dalam Membangun Kepercayaan Diri Penyandang Disabilitas
Ketua KUB Gantari Jaya, I Nyoman Juniarta, atau yang akrab disapa Jigo, menyampaikan rasa syukurnya terhadap dukungan yang diberikan. Dengan adanya pelatihan, kepercayaan diri para penyandang disabilitas meningkat, dan mereka merasa mampu bersaing di pasar.
Jigo juga menekankan bahwa program ini memberikan mereka kesempatan untuk menunjukkan keterampilan dan potensi yang sering kali terabaikan. Pelatihan menjadi langkah awal yang penting dalam membangun mental yang positif dan mampu menghadapi tantangan di dunia usaha.
Dalam peresmian Desa Energi Berdikari Kayangan Besakih, Jigo dan rekan-rekannya memperagakan skill mereka dalam meracik kopi. Melalui momen ini, mereka menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berprestasi dan memberikan nilai lebih bagi komunitas.
Harapan untuk Masa Depan Penyandang Disabilitas Melalui Program Inklusi
Jigo berharap adanya kelanjutan program seperti Difel Cafe, agar semakin banyak penyandang disabilitas yang mendapatkan akses dan peluang serupa. Ia percaya bahwa kolaborasi yang baik antara berbagai pihak bisa membawa perubahan yang nyata bagi kehidupan mereka.
Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, Laxmy Saraswaty, juga memberikan apresiasi atas inisiatif yang diambil. Difel Cafe dianggap sebagai model pemberdayaan yang membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berkontribusi dalam masyarakat.
Laxmy menekankan bahwa program ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga memicu kesadaran masyarakat untuk lebih menerima dan mendukung keberadaan penyandang disabilitas. Dukungan dari pihak swasta menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi seluruh masyarakat.
