Seiring dengan meningkatnya isu kekerasan di lingkungan sekolah, kejadian di Surabaya menjadi sorotan publik. Pihak berwenang mengambil tindakan tegas terhadap seorang guru yang diduga melakukan kekerasan terhadap siswa. Peristiwa ini menyoroti perlunya pengawasan lebih ketat dalam dunia pendidikan.
Dalam insiden yang terjadi pada 27 April 2025, seorang guru yang berinisial BAZ dinonaktifkan setelah diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa berinisial BAI. Fakta ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak di sekolah.
Urgensi Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Siswa di Sekolah
Di tengah tantangan yang dihadapi sekolah-sekolah saat ini, kekerasan terhadap siswa menjadi masalah yang krusial. Kejadian tersebut mengakibatkan cedera serius pada korban, membuat masyarakat semakin prihatin. Tindakan kekerasan di sekolah tidak hanya membahayakan fisik siswa, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental mereka.
Menurut data dari lembaga perlindungan anak, hampir 60% kasus kekerasan di sekolah melibatkan pelaku yang seharusnya menjadi panutan, seperti guru. Pengawasan yang lebih ketat serta pendidikan yang berkaitan dengan perilaku positif hendaknya menjadi prioritas dalam menangani isu ini. Kesadaran yang lebih tinggi dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman.
Strategi Mencegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
Pencegahan kekerasan di sekolah memerlukan pendekatan yang holistik. Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah pelatihan bagi pendidik untuk mengenali dan mengelola emosi mereka serta siswa. Penerapan metode komunikasi yang efektif antara guru dan siswa juga dapat mengurangi potensi konflik yang bisa berujung pada kekerasan.
Dari perspektif guru dan pendidik, penting untuk berada dalam keseimbangan emosi. Mengajarkan siswa bagaimana berinteraksi dengan baik dalam situasi yang menegangkan juga akan memberikan dampak positif. Selain itu, perlunya counseling dan dukungan psikologis terhadap siswa yang menjadi korban untuk membantu proses penyembuhan dan memulihkan kepercayaan diri mereka.