www.posbenua.id – Solo Raya Investment Forum 2025 baru saja berlangsung, menandai peluncuran inisiatif baru yang dikenal sebagai AGLO Fund. Inisiatif ini dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan Solo dan sekitarnya dengan memanfaatkan potensi yang ada.
AGLO Fund diharapkan dapat mengakselerasi kolaborasi antara berbagai sektor dan wilayah demi mencapai tujuan ekonomi yang lebih holistik. Forum ini dianggap sebagai langkah penting dalam membangun ekosistem investasi yang terintegrasi dengan memanfaatkan kekuatan local resources.
Penggagas AGLO Fund, Lucky Bayu Purnomo, menyatakan bahwa forum ini tidak hanya sebuah acara biasa, tetapi merupakan tonggak yang dapat mengubah landscape ekonomi di Solo Raya. Dengan pendekatan yang melibatkan inovasi berkelanjutan, forum ini berupaya menciptakan peluang investasi yang bersifat multisektoral.
Peran AGLO Fund dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
AGLO Fund dimaksudkan sebagai jembatan untuk menyatukan berbagai potensi bisnis dan aset strategis di kawasan Solo Raya. Dengan pendekatan yang kolaboratif, diharapkan kawasan ini bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
Lucky menekankan pentingnya pendekatan yang menyeluruh dalam monetisasi keuangan dan investasi. Hal ini bertujuan untuk menggali potensi yang ada di Solo Raya serta menciptakan peluang baru bagi para investor.
Menurut data terbaru, pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta di kuartal pertama tahun 2025 mencapai 5,61%. Angka ini menunjukkan bahwa Solo Raya memiliki peluang besar untuk berkembang sebagai pusat investasi di Indonesia.
Kegiatan dalam Solo Raya Investment Forum 2025
Forum ini diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta, yang dipimpin oleh Ferry Septha Indrianto. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Solo Raya Great Sale (SGS) yang bertujuan untuk mempromosikan potensi konsumsi serta industri di kawasan tersebut.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan bahwa SGS 2025 dirancang sebagai wadah untuk menciptakan kawasan ekonomi baru. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi model bagi aglomerasi ekonomi di tingkat provinsi dan nasional.
SGS 2025 resmi ditutup dengan upacara malam puncak yang diadakan di De Tjolomadoe, Karanganyar. Selama acara ini, total transaksi mencapai Rp 10,7 triliun, melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Memanfaatkan Sektor-Sektor Kunci untuk Pertumbuhan
Dari berbagai sektor yang dapat dipromosikan melalui AGLO Fund, industri dan manufaktur menjadi fokus utama dengan dukungan kawasan industri yang berkembang pesat. Sektor-sektor lain seperti pertanian, pangan, dan peternakan juga akan mendapatkan perhatian untuk memperkuat ketahanan pangan regional.
Pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi sektor penting lainnya yang bisa dimanfaatkan, terutama dengan berbagai kekayaan budaya dan sejarah di kawasan ini. Keberadaan sektor-sektor ini diharapkan dapat menarik investor lokal dan global.
Energi baru terbarukan juga menjadi fokus perhatian dalam investasi hijau, sejalan dengan program Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini menunjukkan komitmen Solo Raya untuk mengarah ke masa depan yang lebih berkelanjutan.
