www.posbenua.id – Bumi sedang mengalami fenomena menarik menjelang bulan Juli 2025. Pada Rabu, 9 Juli, waktu di Bumi diprediksi akan berkurang 1,3 milidetik dari rata-rata, menunjukkan bahwa rotasi planet ini semakin cepat.
Hari-hari berikutnya juga akan mengalami pengurangan waktu, dengan 22 Juli dan 5 Agustus diharapkan menjadi lebih pendek 1,38 dan 1,52 milidetik masing-masing. Fenomena menarik ini mengundang banyak pertanyaan mengenai penyebab dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.
Dalam skala waktu, satu hari di Bumi terdiri dari 86.400 detik, waktu yang diperlukan untuk satu putaran penuh. Namun, variabilitas dalam waktu ini disebabkan oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan posisi benda langit dan faktor fisik lainnya.
Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Rotasi Bumi
Rotasi Bumi dapat bervariasi karena sejumlah pengaruh eksternal dan internal. Posisi Matahari dan Bulan, serta medan gravitasi, memainkan peran penting dalam menentukan kecepatan rotasi ini.
Pada 9, 22 Juli, dan 5 Agustus 2025, Bulan akan berada pada posisi terjauh dari khatulistiwa. Konfigurasi ini mengubah cara tarikan gravitasinya bekerja, yang berdampak langsung pada kecepatan rotasi Bumi.
Bayangkan menggenggam sebuah gasing: jika Anda memegangnya dari tengah, ia berputar cepat; jika di atas, gasing akan melambat. Hal ini serupa dengan cara Bumi berputar saat posisi Bulan berubah, memengaruhi lamanya hari.
Tujuan Penelitian tentang Perubahan Rotasi Bumi
Para ilmuwan terus melakukan penelitian untuk memahami fenomena ini lebih baik. Tahun 2020 menandai awal pergeseran ketika Bumi menjadi lebih cepat dalam rotasinya, mencatat waktu terpendek yang pernah tercatat sejak tahun 1960-an.
Pada 19 Juli 2020, hari terpendek tercatat dan rekor ini kembali terpecahkan pada 29 Juni 2022. Dengan catatan lebih dari 1,59 milidetik lebih cepat dari waktu normal, temuan ini membawa momen penting untuk penelitian astronomi.
Para peneliti menjelaskan bahwa fenomena ini bukanlah hal sepele, meski perubahannya sangat kecil. Namun, selama periode tertentu, dampak dari perubahan rotasi ini bisa terasa signifikan di skala waktu global.
Pengaruh terhadap Timekeeping dan Kehidupan Sehari-hari
Perubahan kecepatan rotasi Bumi dapat memiliki implikasi terhadap waktu universal terkoordinasi, yang merupakan dasar dari sistem penjatahan waktu global. Jika planet ini terus berputar lebih cepat dari biasanya, perlunya penyesuaian dalam sistem waktu bisa menjadi sangat mendesak.
Konsekuensi dari rotasi yang lebih cepat ini dapat memaksa penambahan “detik kabisat negatif” ke dalam sistem waktu. Penggunaan detik kabisat negatif adalah hal baru dan belum pernah terjadi dalam sejarah pencatatan waktu.
Pengaruh fenomena ini tidak hanya terasa dalam pengukuran waktu, tetapi juga bisa berdampak pada teknologi, sistem navigasi, dan aktivitas sehari-hari yang bergantung pada ketepatan waktu.