www.posbenua.id – Jakarta, situasi pasar saham menghadapi tantangan yang cukup signifikan. Pada pembukaan perdagangan Senin, 16 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah sebanyak tujuh poin, atau setara dengan 0,10 persen, berada di level 7.158.
Pergerakan pasar ini bukan tanpa konteks. Banyak analis memproyeksikan bahwa IHSG akan mengalami penguatan lebih lanjut selama perdagangan hari ini.
Menurut Fanny Suherman selaku Kepala Riset Retail di BNI Sekuritas, IHSG memiliki potensi untuk mengalami koreksi sementara sebelum kembali rebound.
Prediksi IHSG untuk Hari Ini dan Level Kunci yang Perlu Diperhatikan
Fanny menyatakan bahwa IHSG berpotensi men-test level support di 7.120. Jika IHSG berhasil bertahan di level tersebut, maka ada kemungkinan untuk rebound kembali.
Lebih jauh, analisis menunjukkan bahwa pergerakan IHSG sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar global. Penyerangan militer Israel terhadap Iran pekan lalu turut memberikan dampak besar terhadap sentimen pasar di wilayah Asia-Pasifik.
Indeks saham di Jepang dan Korea Selatan mengalami pelemahan yang signifikan. Hal ini menunjukkan pentingnya faktor eksternal yang mempengaruhi pasar dalam negeri.
Respons Pasar Terhadap Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah
Dalam beberapa hari terakhir, ketegangan yang meningkat akibat serangan Israel terhadap Iran telah membuat pasar saham Asia-Pasifik bergejolak. Jepang, yang biasanya menjadi barometer ekonomi Asia, mencatat penurunan pada indeks Nikkei 225 sebesar 0,89 persen.
Sementara itu, di Korea Selatan, indeks Kospi dan Kosdaq merosot masing-masing 0,87 persen dan 2,61 persen. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor akan dampak jangka panjang dari situasi tersebut.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 juga tercatat turun sebesar 0,21 persen, menunjukkan bahwa efek dari kejadian ini tidak hanya terbatas pada satu negara.
Analisis Dukungan dan Resistensi IHSG di Tengah Ketidakpastian
Fanny Suherman juga menyebutkan bahwa support IHSG ada di level 7.090 hingga 7.120, sedangkan resistensinya berada di rentang 7.200 hingga 7.230. Ini adalah level-level kunci yang harus diperhatikan oleh para investor.
Patuhi analisis teknikal dan fundamental menjadi hal yang sangat penting dalam kondisi yang tidak menentu. Situasi ini menuntut para investor untuk lebih waspada terhadap pergerakan pasar.
Menteri Pertahanan Israel yang mengumumkan situasi darurat menambah ketidakpastian yang ada. Sinyal dari pihak internasional juga menjadi perhatian, meskipun AS menegaskan tidak terlibat dalam serangan tersebut.