Kamis, 15 Mei 2025 – 18:08 WIB
Jakarta – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengungkapkan keprihatinan tentang ketergantungan Indonesia pada impor hijab dari China. Ini semakin mencolok, mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, yang seharusnya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiri.
Perry menyampaikan bahwa Bank Indonesia memiliki tiga inisiatif utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah. Pertama, mendukung pengembangan industri perbankan syariah. “Alhamdulillah, kita telah berhasil mendirikan Bank Syariah Indonesia (BSI), salah satu bank terbesar di negara ini. Mari kita bersama-sama menambah jumlah nasabah syariah,” ungkapnya dalam acara Sarasehan Ekonomi Islam Indonesia pada 15 Mei 2025.
Inisiatif kedua yang dia usulkan adalah membangun jaringan kolaborasi dengan para kiai dan pemimpin umat untuk mendorong pembiayaan yang lebih luas dalam sektor keuangan syariah. Perry menekankan pentingnya memberikan dukungan kewirausahaan kepada pondok pesantren, termasuk mendorong produksi pangan dan fesyen hijab yang berasal dari pesantren tersebut, sehingga bisa diekspor dan dikenal di pasar internasional.
Perry juga menegaskan pentingnya untuk tidak hanya mengandalkan produk dari luar. “Mosok kita harus mengimpor hijab dari China? Di Tasikmalaya, contohnya, banyak pengrajin lokal yang bisa memenuhi kebutuhan ini. Selain itu, produk makanan dari UMKM lokal juga harus menjadi fokus kita,” tegasnya.
Di samping itu, dia menambahkan, literasi keuangan syariah juga perlu ditingkatkan. Salah satu cara yang diajukan adalah dengan mengadakan festival ekonomi syariah di beberapa wilayah dalam negeri, serta menjadikannya acara internasional setiap tahunnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang potensi ekonomi syariah.
Melalui langkah-langkah tersebut, Perry optimis bahwa Indonesia bisa mencapai kemandirian dalam sektor kebutuhan fesyen, khususnya hijab, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.