www.posbenua.id – Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD) baru-baru ini menyelenggarakan konferensi internasional yang mengangkat tema penting dalam dunia kesehatan, yaitu pemanfaatan produk alami. Acara ini tidak hanya menjadi sarana ilmiah, tetapi juga jembatan kolaborasi antara peneliti, industri, dan regulator dari berbagai negara. Dengan begitu banyaknya potensi bahan alami, bagaimana cara kita mengubahnya menjadi solusi nyata bagi kesehatan masyarakat?
Konferensi ini, yang bertajuk International Conference on Sustainable Natural Products in Healthcare (ICSNPH) 2025, menghadirkan 85 hasil riset yang menarik. Dari inovasi dalam pengiriman obat dengan teknologi mutakhir sampai praktik farmasi klinis yang berkembang di kawasan Asia Tenggara, semua aspek ini menjadi perhatian para pakar di bidangnya. Pertanyaannya, apakah kita sudah siap untuk memaksimalkan potensi ini?
Pemikiran Interdisipliner dalam Pendekatan Kesehatan Berbasis Alam
Dalam konferensi ini, peserta dibahas tentang perlunya pemikiran interdisipliner untuk menjembatani gap antara laboratorium dan praktik klinis. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, sinergi berbagai disiplin ilmu menjadi sangat penting. Hal ini dapat menjadi jalan untuk mengoptimalkan produk alami dan menjadikannya lebih efektif dalam pengobatan.
Melalui kolaborasi tersebut, hasil banyak penelitian dapat lebih cepat diterapkan dalam dunia nyata, dan tidak hanya berhenti di tingkat eksperimental. Ini membuka peluang bagi peneliti dan praktisi untuk bersama-sama menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan pendekatan ini, keberhasilan produk herbal Indonesia di pasar global bisa menjadi hal yang mungkin.
Tantangan dan Solusi dalam Regulasi Produk Herbal Lokal
Salah satu isu utama yang dihadapi produk herbal Indonesia adalah sosialisasi dan pemahaman regulasi yang tepat. Banyak produk herbal yang memiliki khasiat tinggi terhambat di kilometer regulasi, baik dalam proses pengujian klinis maupun pemasaran. Ini jelas menjadi tantangan yang memerlukan solusi efektif dari berbagai pihak.
Melalui diskusi yang produktif, para peserta konferensi menyepakati bahwa kerjasama yang erat antara peneliti, industri, dan pemerintah akan menjadi kunci untuk mengatasi hambatan ini. Jika semua pihak berkolaborasi, produk herbal lokal dapat diangkat menjadi salah satu pilar dalam pelayanan kesehatan nasional yang lebih efektif dan efisien.