www.posbenua.id – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menjalankan program kurban pada tahun 2025 dengan tema “Kemendikdasmen Menebar Kurban untuk Negeri.” Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas, kepedulian sosial, serta menunjukkan teladan institusi pemerintah dalam konteks masyarakat pendidikan di seluruh Indonesia.
Pada pelaksanaannya, Kemendikdasmen mendistribusikan total 108 ekor hewan kurban, terdiri dari sapi dan kambing. Ini merupakan langkah nyata kementerian dalam menghadirkan kebermanfaatan bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan.
Dengan partisipasi yang signifikan, acara kurban ini tidak hanya berfungsi sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Dalam konteks ini, peran pemerintah dalam memberikan bantuan sosial menjadi semakin penting dan relevan.
Program Kurban Sebagai Wujud Tanggung Jawab Sosial
Distribusi hewan kurban diadakan di 35 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua. Ini memastikan bahwa bantuan sampai kepada para mustahiq di lingkungan pendidikan dan masyarakat yang membutuhkan.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Baitut Thalibin, Mariman Darto, menekankan pentingnya program ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial kementerian. Kegiatan ini pun melibatkan 21 satuan kerja unit pusat dan 51 satuan kerja Unit Pelaksana Teknis di masing-masing daerah.
Kemendikdasmen berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat, bukan hanya dalam bidang pendidikan tetapi juga dalam aspek kehidupan sosial lainnya. Dengan pola distribusi yang merata, kegiatan ini bertujuan untuk membangun solidaritas antar sesama.
Nilai-nilai Kemanusiaan dalam Ibadah Kurban
Kegiatan kurban kali ini mencerminkan semangat kepedulian di tengah tantangan yang ada. Melalui program ini, Kemendikdasmen berharap dapat menyebarkan nilai kebersamaan dan kebaikan ke seluruh pelosok negeri.
Dengan berbagi, kementerian ingin menanamkan sikap gotong royong sebagai bagian dari identitas bangsa. Kegiatan ini juga menjadi salah satu cara untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat.
Program ini melambangkan keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi orang lain. Seperti diungkapkan dalam khutbah, kurban bukan hanya soal menyembelih hewan, tetapi tentang memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memberi yang terbaik.
Khutbah Menggugah dari Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, memimpin Salat Iduladha, menjelaskan makna terdalam dari ibadah kurban. Dalam khutbahnya, ia mengajarkan pentingnya keberanian untuk memberikan yang terbaik demi kebaikan bersama.
Atip membuka khutbah dengan kisah Habil dan Qabil, menekankan pentingnya keikhlasan dan ketakwaan dalam melakukan pengorbanan. Ia juga menunjukkan keteladanan yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim sebagai puncak dari ketaatan kepada Allah SWT.
Pesan yang disampaikan adalah tentang pentingnya mengingat orang yang lebih membutuhkan ketika melakukan pemberian. Umat diminta untuk merenungkan makna sejati dari ibadah kurban, yaitu pengorbanan terhebat bagi kebaikan bersama.