www.posbenua.id – Di tengah meningkatnya frekuensi dan kompleksitas bencana, pemanfaatan teknologi menjadi salah satu solusi kunci dalam meningkatkan sistem penanggulangan bencana di Indonesia. Negara yang kaya akan keanekaragaman ini menghadapi tantangan berat karena letak geografisnya yang rawan bencana.
Inovasi teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), drone, dan big data, kini tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai pengubah permainan dalam mitigasi risiko. Penggunaan sistem peringatan dini menjadi vital dalam mempercepat respons terhadap bencana yang mungkin terjadi.
Kondisi geografis Indonesia, yang berada di kawasan tiga lempeng tektonik utama, menjadikannya rentan terhadap berbagai jenis bencana, mulai dari gempa bumi hingga tsunami. Oleh karena itu, pendekatan yang adaptif dan inovatif sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan ini.
Peran Teknologi dalam Penanggulangan Bencana di Indonesia
Penggunaan teknologi dalam penanggulangan bencana di Indonesia telah terbukti efektif dalam meningkatkan respons dan akurasi mitigasi risiko. Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber dapat dianalisis untuk meramalkan kejadian bencana dan mempersiapkan langkah-langkah antisipatif.
Implementasi kecerdasan buatan memungkinkan prediksi yang lebih baik terhadap pola cuaca dan potensi ancaman bencana. Hal ini dapat membantu pemerintah dan lembaga terkait untuk mengembangkan rencana aksi yang lebih terarah.
Drone, yang digunakan untuk memantau daerah rawan bencana, memberikan informasi real-time yang sangat penting. Informasi ini bisa diintegrasikan ke dalam sistem peringatan dini untuk memberikan perhatian langsung kepada masyarakat yang berisiko.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya teknologi, banyak lembaga pemerintah dan swasta yang berkolaborasi untuk menciptakan solusi inovatif. Kerjasama ini sangat penting untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam manajemen bencana.
Event ADEXCO 2025: Menciptakan Sinergi dalam Penanggulangan Bencana
Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO) 2025 diharapkan menjadi platform strategis. Acara ini akan berlangsung pada 10–13 September 2025 di Jakarta, dengan tema “Menuju Negara yang Tahan Bencana: Pengurangan Risiko Bencana Terintegrasi untuk Asia Tenggara.”
ADEXCO 2025 akan menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai inovasi teknologi dan kolaborasi antar sektor. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi di antara para aktor kebencanaan, baik di tingkat lokal maupun regional.
Dalam konteks ini, pernyataan Raditya Jati, Deputi Bidang Sistem dan Strategi, menunjukkan pentingnya forum ini untuk mendorong industrialisasi dalam penanggulangan bencana. Ini merupakan momentum untuk mengembangkan kapasitas nasional dalam menghadapi bencana.
Lebih dari 100 institusi dari 20 negara akan terlibat dalam ADEXCO 2025, mengedepankan partisipasi berbagai penyedia teknologi kebencanaan dan lembaga kemanusiaan. Rangkaian aktivitas yang ada di sana juga mencakup simulasi lapangan dan kompetisi inovasi yang melibatkan generasi muda.
Integrasi Infrastruktur dan Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan
Pentingnya integrasi antara penanggulangan bencana dengan infrastruktur dan layanan publik tidak dapat diabaikan. Kolaborasi ini seharusnya menjadi fokus utama dalam membangun sistem perlindungan sipil yang kuat.
Dalam hal ini, Lia Indriasari, Country Manager Pamerindo Indonesia, menekankan bahwa penanggulangan bencana harus terintegrasi dengan berbagai sektor. Ini akan menciptakan ekosistem yang lebih tangguh dalam menghadapi risiko yang ada.
Dengan bertambahnya kerumitan tantangan yang dihadapi, pendekatan lintas sektor menjadi semakin esensial. ADEXCO 2025 hadir untuk memberikan jawaban atas tantangan tersebut dengan menghadirkan solusi yang inovatif dan terintegrasi.
Direktur Operasional ADEXCO, Andrian Cader, menegaskan harapannya agar Indonesia dapat dijadikan model ketahanan berkelanjutan di kawasan. Ini diharapkan menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi dalam manajemen bencana di tingkat internasional.