Jumat, 16 Mei 2025 – 01:12 WIB
Sosok Putri Keluarga Bos Djarum – Lucy Agnes, yang memiliki nama asli Maria Donna Dewiyanti Darmoko, merupakan contoh menarik dari kehidupan seseorang yang berasal dari keluarga kaya. Ia adalah cucu dari Robert Budi Hartono, sosok yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Meskipun lahir dalam privilege yang melimpah, Lucy memilih jalan hidup yang sangat berbeda dari kebanyakan orang lainnya.
Kekayaannya yang melimpah datang dari keluarga bisnis rokoknya. Namun, Lucy tidak hanya mewarisi harta, dia juga memiliki warisan dalam bentuk restoran Ayam Bulungan. Walau hidup dalam kemewahan, Lucy memiliki pandangan hidup yang jauh berbeda dari apa yang diharapkan. Dia justru memilih untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat, terutama dalam bidang pelayanan keagamaan.
Pendidikan Lucy yang berhasil menuntaskan S2 di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dia memiliki kapasitas untuk memimpin bisnis besar. Namun, kehidupan nyaman dan aman tidak membuatnya terjebak dalam dunia materialistik. Sebaliknya, dia mengalihkan fokus dari harta benda menuju misi mulia: membantu dan melayani orang-orang yang membutuhkan, terutama setelah merasakan kegetiran hidup saat melihat tunawisma di Hongkong.
Pengalaman tersebut menjadi titik balik dalam hidup Lucy. Ia menemukan panggilan untuk hidup sebagai biarawati, mengikuti jejak sosok-sosok pelayanan seperti Bunda Teresa. Berita tentang keputusan ini mengundang rasa ingin tahu banyak orang tentang motivasi dan perjalanan hidupnya.
Lucy Agnes, Cucu Pemilik PT Djarum
Pada umumnya, seseorang yang dilahirkan dengan semua fasilitas akan cenderung melanjutkan gaya hidup mewah. Namun, Lucy Agnes mematahkan norma tersebut. Ia adalah anak tunggal dari pasangan Paul dan Cecilia Darmoko, di mana ibunya adalah sepupu dari pemilik bisnis Djarum. Dengan latar belakang tersebut, tidak mengherankan jika media membanjiri informasi tentang kehidupan lux yang seharusnya dijalani Lucy.
Walau demikian, Lucy tetap rendah hati dan tidak terjebak dalam sikap sombong. Dalam berbagai wawancara dan konten video, dia menekankan pentingnya untuk tetap bersyukur dan tidak melupakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Keputusan untuk melayani komunitas menjadi langkah monumental yang menunjukkan kedalaman hatinya. Hingga kini, dia dikenang sebagai Suster Lucy Agnes yang melayani dengan sepenuh hati.
Pendidikan dan Potensi
Pendidikan Lucy dimulai dari jenjang SMA dan S1 di Australia, dan ia melanjutkan S2 di Amerika Serikat. Dengan kapasitas intelektual yang dimilikinya, seharusnya ia menjadi pewaris bisnis dengan potensi besar. Namun, dalam setiap ceritanya, Lucy menunjukkan bahwa jalan hidup orang-orang tidak selalu berbanding lurus dengan status sosial mereka.
Pengalaman yang Mengubah Hidup
Pengalaman melihat kehidupan tunawisma di Hongkong ternyata memengaruhi pandangannya tentang kekayaan dan kemewahan. Dari situ, Lucy menemukan makna hidup yang lebih dalam: melayani orang lain dan menyentuh kehidupan mereka yang kurang beruntung. Kini, dia mengabdikan diri di Timor Leste, menjalani hari-harinya dalam kesederhanaan dan ketulusan.
Kisah Inspiratif
Kisah Lucy Agnes memberikan inspirasi bagi banyak orang bahwa memilih jalan hidup yang berbeda tidak berarti kehilangan potensi atau makna hidup. Keputusan untuk meninggalkan kehidupan duniawi yang berlimpah menandakan keberanian dan dedikasi terhadap misi mulia. Dengan serangkaian tindakan nyata, dia membuktikan bahwa kekayaan sejati bukanlah jumlah materi yang dimiliki, tetapi seberapa besar kita melayani dan mencintai sesama.