www.posbenua.id – Selasa, 1 Juli 2025 – Pada tahun ini, hampir 8.500 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dihadapkan pada ancaman siber yang semakin meningkat. Serangan tersebut terjadi ketika perangkat lunak berbahaya menyamar sebagai aplikasi produktivitas yang populer, menurut laporan terbaru yang diungkapkan oleh Kaspersky.
Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa serangan ini cenderung menyasar aplikasi yang sering digunakan oleh UMKM, seperti Zoom dan Microsoft Office. Fenomena ini tidak terlepas dari meningkatnya popularitas layanan berbasis kecerdasan buatan (AI), yang juga menjadi target bagi para penyerang.
Kaspersky mengamati sebanyak lebih dari 4.000 file berbahaya yang tersamarkan sebagai aplikasi-aplikasi umum pada tahun ini. Dengan meningkatnya minat terhadap AI, penjahat dunia maya semakin mengeksploitasi momen ini untuk menyamarkan malware sebagai alat yang sah.
Ancaman Siber dan Keberadaan Malware di Kalangan UMKM
Pada tahun ini, ancaman yang menyamar sebagai ChatGPT meningkat secara signifikan. Dalam empat bulan pertama, jumlah file yang terdeteksi mencapai 177, menunjukkan peningkatan 115 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Alat AI lainnya seperti DeepSeek juga terlihat dalam daftar file berbahaya, mencatatkan 83 file yang terdeteksi. Fenomena ini mencerminkan betapa beragamnya strategi yang digunakan oleh penyerang untuk menarik perhatian pengguna.
Penggunaan merek aplikasi kolaborasi seperti Zoom juga terus meningkat. Jumlah file berbahaya yang menyamar sebagai Zoom mengalami kenaikan hampir 13 persen, mencapai 1.652 kasus pada tahun ini.
Perilaku Pengguna dan Keterpaparan Terhadap Risiko
Kebiasaan kerja jarak jauh yang semakin normal di masyarakat turut berkontribusi pada meningkatnya risiko ini. Dengan banyaknya tim yang bekerja secara terdistribusi, aplikasi-aplikasi kolaborasi menjadi elemen penting dalam operasional sehari-hari.
Data menunjukkan bahwa file yang menyamar sebagai Zoom mencakup hampir 41 persen dari semua file unik yang terdeteksi selama tahun ini. Ini menunjukkan bahwa penyerang secara strategis men-target aplikasi yang paling sering digunakan oleh kalangan UMKM.
Selain Zoom, aplikasi lain seperti Microsoft Teams dan Google Drive juga mengalami peningkatan dalam jumlah kasus penyamaran. Kemudahan akses dan penggunaan aplikasi ini justru membuatnya semakin menjadi sasaran empuk para penyerang.
Menghadapi Ancaman Phishing dan Penipuan di Era Digital
Selain malware, Kaspersky juga mengamati banyaknya skema phishing yang menargetkan UMKM. Penipuan ini bertujuan untuk mencuri kredensial login atau memanipulasi korban agar mengirimkan uang kepada mereka.
Contoh nyata dari fenomena ini adalah upaya phishing yang menargetkan akun Google. Penyerang menawarkan peningkatan penjualan dengan beriklan di platform media sosial, sambil menyembunyikan tujuan sebenarnya untuk mencuri informasi rahasia.
Spam email juga marak menyerang kalangan UMKM. Banyak email yang mengklaim menawarkan solusi otomatisasi proses bisnis yang ternyata menyesatkan, masuk ke dalam folder spam dan menciptakan kerugian lebih lanjut bagi pengguna.
Strategi untuk Melindungi UMKM dari Ancaman Siber
UMKM perlu meningkatkan awareness terhadap potensi risiko siber yang ada. Salah satu langkah penting adalah dengan menjaga keamanan perangkat dan menggunakan software yang terpercaya untuk melindungi informasi bisnis mereka.
Selain itu, edukasi terhadap karyawan tentang cara mengenali email phishing dan ancaman siber lainnya sangatlah penting. Pelatihan berkala dapat membantu mereka lebih waspada dan lebih siap menghadapi serangan.
Investasi dalam perangkat keamanan dan layanan pemantauan dapat menjadi langkah strategis untuk mencegah serangan. Dengan demikian, UMKM bisa menjalankan operasional bisnisnya dengan lebih aman di tengah ancaman yang terus berkembang ini.
