www.posbenua.id – Mendekati musim liburan sekolah pada tahun 2025, kita melihat pertumbuhan konsumsi domestik di Indonesia kembali menanjak. Hal ini memberikan dampak positif bagi sektor perjalanan, hiburan, dan pengalaman masyarakat secara keseluruhan.
Komponen penting dari kebangkitan ini adalah bagaimana masyarakat berubah dalam memilih cara berlibur. Alih-alih fokus pada tujuan tertentu, mereka kini mencari pengalaman yang lebih mendalam dan layak untuk dibagikan.
Platform perjalanan lokal mencatat peningkatan signifikan dalam transaksi selama periode liburan. Hal ini mencerminkan perubahan pola konsumsi yang menjadikan pengalaman sebagai prioritas utama.
Peningkatan Signifikan dalam Konsumsi Sektor Perjalanan
Selama liburan kali ini, sektor perjalanan mengalami lonjakan transaksi yang mencolok. Akomodasi mengalami kenaikan sebesar 79 persen, sementara atraksi wisata meningkat 45 persen, menunjukkan adanya minat yang tinggi.
Kenaikan jumlah tiket penerbangan sebesar 38 persen juga mencerminkan keinginan masyarakat untuk menjelajahi tempat-tempat baru. Tren ini menunjukkan bahwa orang-orang semakin cenderung berinvestasi dalam pengalaman dibandingkan dengan barang material.
Peningkatan ini juga dapat dikaitkan dengan kebiasaan baru yang muncul, di mana orang tidak lagi menunggu liburan panjang untuk bepergian. Mereka mulai menghargai momen kecil yang dapat memberikan kesenangan.
Perubahan dalam Kebiasaan Liburan Masyarakat
Sebelum pandemi, kebanyakan orang baru merencanakan liburan saat ada cuti panjang. Namun, setelah pandemi, muncul kebutuhan untuk rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari melalui perjalanan singkat. Perubahan ini menandakan terjadinya pergeseran mentalitas dalam menikmati waktu luang.
Tren baru ini menunjukkan bahwa liburan lebih sering dilakukan di destinasi domestik. Hal ini membuat masyarakat lebih menghargai potensi wisata lokal yang sebelumnya kurang diperhatikan.
Selain itu, terdapat penekanan nilai emosional dari pengalaman yang didapat. Masyarakat kini lebih memilih untuk berbagi cerita dari pengalaman yang mereka alami, bukan sekadar foto dari lokasi liburan.
Riset Mengenai Preferensi Perjalanan Masyarakat
Dalam survei yang dilakukan oleh lembaga riset, ditemukan bahwa konsumen kini lebih mengutamakan kegiatan emosional seperti konser dan pertunjukan budaya. Peningkatan ini menunjukkan ketertarikan terhadap pengalaman yang lebih berarti, dibandingkan hanya berfokus pada barang.
Fenomena yang disebut sebagai ‘experience economy’ sudah merasuk jauh ke dalam pola pikir masyarakat. Hal ini terlihat dari bagaimana mereka memilih kegiatan liburan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga memberi makna.
Keputusan destinasi kini dibuat secara kolektif oleh anggota keluarga. Ini menunjukkan adanya perubahan dalam dinamika keluarga di mana setiap individu dapat mengekspresikan keinginannya untuk mendapatkan pengalaman yang pribadi.